Rabu, 13 Juni 2012

Islam Indonesia


SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi’i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil’alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah – terutama Belanda – menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi’i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).
Entry filed under: Islam. Tags: .

106 Komentar Add your own

  • 1. manusiasuper  |  Mei 23, 2007 pada 2:24 am
    Ulasan yang bagus, numpang baca bos..
    Balas
  • 3. arsipmoslem  |  Mei 31, 2007 pada 6:18 am
    salam kenal
    Balas
  • 4. fahlevi . zhn  |  Agustus 30, 2007 pada 4:11 am
    ok juga nich dapt dari mana ?
    Balas
  • 5. fajar  |  September 19, 2007 pada 7:48 am
    menurut saya islam masuk bukan pada masa kerjaan pasai, lihatlah ternyata sudah masuk pada zaman khalifah Ali bin Abi Thalib,lihatlah buktinya di kerajaan Panjalu
    Balas
  • 6. chintya  |  September 21, 2007 pada 6:19 am
    This a good story
    Balas
  • 7. gie  |  November 4, 2007 pada 10:25 am
    thanks yawph,,
    Balas
  • 8. wongjember  |  November 9, 2007 pada 6:08 pm
    wah bagus sekali artikelnya, kapan niiich penulis membahas aliran sesat di indonesia mulai yang ngaku Nabi sampai yang ngaku Tuhan
    Balas
  • 9. ichen . . .  |  November 11, 2007 pada 11:39 am
    aduuh…aduuh…makacih yah ats artikelnya…
    akhirnya makalah w jd jg ^_^
    Balas
  • 10. anissa  |  November 15, 2007 pada 7:35 am
    ass…
    blh g mnta tlong ga tlong sebutkan tokoh2 tassawuf pda abad 18 begitu jg ajaranya,tolongi saya y akhi n ukhti coz saya dah nyari tp
    belum smua ktmu n jg saya kurang paham tentang tu,,,
    saya tunggu ya di email saya..
    terimakasih sebelumnya
    Balas
    • 11. muthia andjani  |  September 25, 2011 pada 12:39 pm
      sabar yaaa jawabannyaa
      Balas
  • 12. benciperang  |  November 22, 2007 pada 10:52 pm
    bahkan dlm penjajahanpun masih ada peninggalan yg bermanfaat spt rel kereta buatan Belanda yg kite pake tiap tahun buat mudik itu atau peninggalan dam2/waduk untuk energi listrik.
    toh yg merusak semua itu adalah bangsa kita sendiri yg mengaku sbg bangsa yg beragama.
    Balas
  • 13. irfan  |  November 22, 2007 pada 10:57 pm
    Sayang, kita dijajah Belanda bukannya oleh Inggris, jika tidak, mungkin kita sudah maju seperti tetangga Muslim Melayu kita; Malaysia atau Brunei itu.
    Balas
    • 14. giling  |  Oktober 28, 2010 pada 1:49 am
      yang namax dijajah oleh sopo aja pasti g enak
      Balas
  • 15. abdul khalik  |  Desember 19, 2007 pada 3:50 am
    ass.. leh minta tolong g?
    w lagi tugas UAS ne ada yang bisa bantu?!!
    Judul tugasnya”tarekat naqsyabandiyah di Cirebon”
    tolong y bantu W. mohon banget ne.
    ne alt email: guardian_prien@yahoo.com
    Balas
  • 16. zack  |  Desember 24, 2007 pada 10:18 am
    aSs…smg anda sehat!
    sy mo minta tlong gmn seh keadaan islam /kejadian apa aja seh yg ada di indonesia ttg islam pada masa ordebaru?thx b4.
    Balas
  • 17. ªRΓF  |  Januari 5, 2008 pada 11:40 am
    aq tau nich dapat dari mana
    dari sinikan
    http://www.ummah.net/islam/nusantara/sejarah.html
    Balas
  • 18. arief  |  Maret 6, 2008 pada 6:20 am
    bagus banget ceritanya BAGUSSSSSSSSSSSS
    Balas
  • 19. arief  |  Maret 6, 2008 pada 6:21 am
    DETAILIN LAGI DONG CERITANYA SEDETAIL DETAILNYA YA……………
    Balas
  • 20. Nur Fadhiilah  |  Mei 13, 2008 pada 9:57 am
    Cerita nya lebih dilengkapin donk!
    Balas
  • 21. mashuda  |  Juli 9, 2008 pada 3:55 am
    bagus artikelnya, tapi ditambahi lagi dong biar sempurna.ok
    Balas
  • 22. Irfan  |  September 20, 2008 pada 9:43 pm
    Makasih buat bacaannya,dengan ini pngetahuan aq mkn bertambah
    Balas
  • 23. navis  |  September 26, 2008 pada 2:51 am
    g0od!!!
    Balas
  • 24. navis  |  September 26, 2008 pada 2:52 am
    G0OD!!
    Balas
  • 25. achmad muchtar  |  September 3, 2009 pada 8:06 am
    assalamu’alaikum wr.wb
    sangat berkesaan dan menembah pengetahuan tentang perjuangan penyebaran islam , sehingga mampu meotivasi untuk tetap eksis memperjuangkan islam yang sesuai dengan tunttnan Allah melaui nabi Muhammad SAW.
    Balas
  • 27. aZid  |  September 5, 2009 pada 3:51 am
    Thankz…
    Balas
  • 28. fuad  |  November 15, 2009 pada 6:53 am
    tolong kce tao yg membuat dokumen ini cpa nama na
    pengambilan dr siapa
    Balas
  • 29. mita  |  Februari 15, 2010 pada 1:54 pm
    saya jadi mengerti sejarah islam trimsssss ya!!!!??????????
    Balas
  • 30. sul supianto  |  Februari 24, 2010 pada 11:25 am
    aku mau skripsi tentang persepti muhammad hasbi dalam perkembangan sejsra islam di indosesia minta bahanya ya krm ke emil ku…aku org yang gk bisa bayar karena gak ada uang?..
    Balas
  • 31. eyaiyayo  |  April 19, 2010 pada 9:48 am
    sukron, thnak you, terima kasih banyak
    Balas
  • 32. Syifa  |  Agustus 27, 2010 pada 12:54 pm
    Islam Is The best
    Balas
  • 33. Hijab Store  |  September 15, 2010 pada 7:04 am
    Hmmh,, mantap, Makannya di aceh disebut serambi mekah y
    Balas
  • 34. Irfan  |  September 15, 2010 pada 11:56 am
    kurang mantap gan.,.,,!!!
    karna isi ny kurang panjang,…!!!
    Balas
  • 35. tsalis alicia  |  September 20, 2010 pada 5:05 am
    hmmm ok neh bwt tgasss!
    mtur swun eo:)
    Balas
  • 36. super  |  Oktober 14, 2010 pada 7:10 am
    thank’s tapi lebih afdol kalo dituliskan referensinya, dari mana aja?
    Balas
  • 37. RumahDijual.com  |  Oktober 27, 2010 pada 6:05 am
    NUmpang baca bos,tapi kok ulasannya kurang banyak ya pinginnya yang lengkap bos biar kita makin ngerti tentang sejarah islam diindonesia..
    Balas
  • 38. epsu mwlna hadi  |  November 4, 2010 pada 1:27 am
    mantap ,
    jasi juga kliping gua !!!!!
    tks all
    Balas
    • 39. epsu mwlna hadi  |  November 4, 2010 pada 1:28 am
      ga pake lama .
      Balas
  • 40. Muhammad Rai Trifadlih  |  November 5, 2010 pada 11:50 am
    Bacaaa Bacaaa…!!
    Balas
  • 41. Nuryazid  |  Januari 15, 2011 pada 2:37 am
    Mantap bos
    Balas
  • 42. Luthfi  |  Maret 15, 2011 pada 3:11 am
    artikel yang menarik, bisa nambah literatur keilmuan. Trims
    Balas
  • 43. aldika nugraha putra  |  Juni 11, 2011 pada 2:49 pm
    bukan pasai kerajaan islam pertama kali,
    tapi lamuri lah yang pertama kali….
    terdapat dalam kitab idharul haq
    Balas
  • 44. aldika nugraha putra  |  Juni 11, 2011 pada 2:51 pm
    bukan pasai yang pertama….
    tetapi lamuri lah yang pertama…
    terdapat di kitab idharul haq
    Balas
  • 45. afif  |  Juli 31, 2011 pada 9:45 am
    bagus articel nya bukunya berjudul apa karangan nya siapa penerbitnya mana
    Balas
  • 46. bunda  |  Agustus 9, 2011 pada 12:58 pm
    syukron
    Balas
  • 47. zam's  |  Agustus 16, 2011 pada 2:12 am
    luar biasa…..!!!!!!
    Balas
  • 48. fai  |  Agustus 17, 2011 pada 4:02 pm
    yang saya tau bukan dari jaman usman.tertulis di Ambon MEsjid yang ke dua aja 1413 dan yang pertama itu adadi gunung 13…di bawa oleh Ali zainal abidin contoh di Metrotv aja,mesjid yang tertua di indonesia 1413 yaitu mesjid Mapauwe…..yang ke dua di padang…
    Balas
  • 49. rizalez  |  Agustus 22, 2011 pada 2:10 pm
    ijin sedot gan
    Balas
  • 50. Oki Hendrayadi  |  Agustus 31, 2011 pada 2:57 pm
    sebenarnya…. …………………………
    Balas
  • 51. Rula Damanik  |  September 5, 2011 pada 2:32 pm
    sangat sangat baguzzz
    Balas
  • 52. ZION HAREFA  |  September 8, 2011 pada 12:06 pm
    Kenapa Saudara begitu yakin, kalau pencipta dunia ini adalah tuhannya orang Arab?
    Kita bangsa Indonesia juga punya Tuhan. Nama sesembahan bangsa Indonesia adalah “TUHAN”.
    Nama sesembahan orang Jawa adalah “GUSTI”. Nama sesembahan orang Amerika adalah “GOD”.
    Orang Indonesia percaya kalau Sang Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya ini adalah TUHAN.
    Orang Jawa juga percaya kalau Sang Pencipta langit dan bumi adalah GUSTI.
    Orang Barat juga percaya kalau Sang Pencipta langit dan bumi adalah GOD.
    Bukankah menurut Anda, kalau “presiden” memang ada banyak, tapi Tuhan cuma satu? Nah, apakah Anda mengakui tuhan-tuhan dari berbagai bangsa itu pada hakikatnya adalah SOSOK YG SAMA?
    Bila Saudara mengakui itu, berarti kalimat syahadat yang seharusnya adalah:
    Untuk orang Indonesia: Tiada ilah selain TUHAN
    Untuk orang Jawa: Tiada ilah selain GUSTI
    Untuk orang Barat: Tiada ilah selain GOD
    Faktanya, kalimat syahadat tidak seperti itu, bukan?
    Orang Indonesia disuruh menyangkal Tuhannya sendiri, dan dipaksa mengakui tuhannya bangsa Arab yang bernama Allah (baca: Awloh). Kalimat syahadatnya: Tiada TUHAN selain awloh.
    Orang Jawa disuruh menyangkal Tuhannya sendiri, dan dipaksa mengakui tuhannya bangsa Arab yang bernama Allah. Kalimat syahadatnya: Tiada GUSTI selain awloh.
    Orang Barat disuruh menyangkal Tuhannya sendiri, dan dipaksa mengakui tuhannya bangsa Arab yang bernama Allah. Kalimat syahadatnya: Tiada GOD selain awloh ( = No GOD but ALLAH )
    Jadi, tujuan didirikannya Islam sebenarnya adalah agar semua orang menyembah tuhannya Arab yang bernama Allah (baca: awloh).
    Pikiran kritis kita berhak mempertanyakan: Bagaimana bila ternyata tuhannya orang Arab itu adalah palsu, bukan Tuhan?
    Semua orang disuruh menyembah tuhan bangsa Arab. Tidak masalah kalau tuhan yang disembah bangsa Arab itu BENAR-BENAR TUHAN, namun bagaimana kalau ternyata palsu?
    Setiap bangsa disuruh menyangkal Tuhannya sendiri, dan dipaksa mengakui Tuhannya Arab, serta disuruh menyembah-nyembah Tuhannya Arab setiap hari lewat sholat. Apakah Anda sudah menelitinya sendiri kalau tuhannya Arab itu adalah benar-benar TUHAN yang BENAR?
    Balas
    • 53. muthia andjani  |  September 25, 2011 pada 12:41 pm
      yaaa saya sangat setuju dengan anda..!!!!
      Balas
    • 54. mikminin  |  September 26, 2011 pada 6:04 am
      assalamualaikum wr wb…ikutilah tuhan dari nabi muhammad rasulmu…yaitu Allah s.w.t pencipta alam semesta
      Balas
    • 55. agus  |  Oktober 9, 2011 pada 1:58 am
      @zion harefa : AGAMAMU…,AGAMAMU.AGAMAKU…,AGAMAKU.
      Jadi,saudara urusin aja agama anda sendiri.gak usah ngurusin agama orang lain.aman…
      Balas
    • 56. pria pendiam  |  Januari 23, 2012 pada 6:17 am
      pnjg bgt coy ,pucing q bc nya……………………….!!!!!!!!!!!!!!!!!
      Balas
    • 57. Imam Mujahid  |  Februari 1, 2012 pada 4:41 pm
      Sodara Zion…penyebutan Nama Tuhan di ajaran Islam ada begitu banyak, ada 99 nama, kita mau nyebut Tuhan boleh..Gusti boleh..God boleh. Jadi intinya tetap Satu yaitu “Alloh”. Tolonglah kita yang beragama harus toleran dengan agama lain…
      Balas
    • 58. rinto ermanda  |  Februari 11, 2012 pada 2:59 am
      sepertinya ada kalimat yg butuh diralat,yaitu kata “dipaksa”mengakui Tuhannya orang arab?bagaimana proses menyebarkan agama,oleh nabi2nya,biasanya dg menunjukkan buktinya.musa dg tongkatnya,melawan sihirnya setan.Isa dg kemampuannya menyembuhkan mata yg buta.juga konon menghidupkan orang yg sudah mati.sulaiman dg kemampuannya menyaingi istana bulqis?bagaimana Muhamad bisa tahu perputaran planet pada porosnya lalu ditulis di alQur’an,sepertinya tidak ada agama yg memaksakan diri pd manusia untuk dipercaya?
      Balas
    • 59. zulfikar  |  April 20, 2012 pada 4:09 am
      Zion harefa : tidak mengerti atau sungguh bodoh. kasih komentar yang rasional saja. Kalau tidak paham benar tentulah seperti yang anda tuliskan ini..betul-betul menunjukkan kebodohan.
      Balas
    • 60. zhally  |  April 30, 2012 pada 3:12 pm
      zion…klw lo penasaran dngn yg nama’y TUHAN or GOD, mending lo mati ja dulu tar jg lo tau sendiri…
      pemikiran lo tu seperti 0rg Liberalisme..
      1.bahwa tuhan tidak da,n tuhan tu adalah kecerdasan..
      2.bahwa dosa tu adalah mitos.
      w ga peduli pa agama lo,tp klw lo mau cari TUHAN yg mana yg hrs lo sembah…lo coba ja semua agama yg mana yg menurut benar…w cma bisa doa’n lo doank,smoga tuhan yg lo cari bs lo temuin..tp lo jngn ganggu 0rg2 MUSLIM y,kry daya pemikiran lo cukup membahayakan smua agama…0k..
      Balas
  • 61. Gusvananda  |  September 13, 2011 pada 10:19 am
    Tks gan. Follow : max8blw@max8blwmail.co.cc
    @max8blw
    Balas
  • 62. Toni Tomson  |  September 15, 2011 pada 6:17 pm
    @ ZION HAREFA: emang loe tau dari mana kl allah tuhannya orang arab…………………..
    Balas
  • 63. Yudhistira paramayudha  |  September 18, 2011 pada 9:03 pm
    Zion harefa
    namanya aja zion kepanjangan dari zionis tentu g pnya tuhan
    ati2 nek ngomong mas?
    Balas
  • 64. bambang  |  September 21, 2011 pada 8:03 am
    ingin tahu bukti ? kutunjukin buktinya mas..kita janjian ketemu dmn gitw ntar kutunjukin fakta n reason yg akurat
    Balas
  • 65. jaidhi aza  |  September 27, 2011 pada 2:15 am
    zion harefa belajarlah dan pelajari agamamu dengan benar, agar wawasan agamamu lebih baik dari sekarang.!!!!
    Balas
  • 66. chamdan  |  September 27, 2011 pada 10:55 pm
    setau saya dari teman2 sumatera sejak zaman Rosul masih hidup sudah ada sahabat dari baghdad yg hijrah k sumatera, salah satu murid beliau adalah Syaikh Burhanudin. klo ingin mengulas sejarah islam di nusantara sebaiknya langsung dari ulama’ yang bergurunya secara turun temurun. lebih kurang seperti itu yang saya tahu.
    Balas
  • 67. Firdaus adha  |  Oktober 10, 2011 pada 9:11 am
    Assalamualikum wr wb tuk orang islam, Zionis re.., kamu itu Tolol, kamu gobok.
    Balas
  • 68. zainudin  |  Oktober 18, 2011 pada 6:18 am
    Ini wahana bacaan muslim, yg beragama lain silahkan baca krn ini umum namun lebih baik anda cari situs yg mengulas agama anda, bagi yg muslim mari kt saling mengisi dgn perbedaan dan kelebihan masing2 namun tetap hrs saling menghargai krn kt satu induk jgn terkecoh dgn muslihat kaum munafikun…..
    Balas
  • 69. yudi suwono  |  Oktober 22, 2011 pada 1:49 pm
    lakum dinukum walyadin man
    Balas
  • 70. iwan  |  Oktober 28, 2011 pada 10:32 am
    cakep bgt…
    Tan’z sangat tas artikel’a…
    Akhirnya makalah sya kelar jg…
    Semoga smmakin berfaedah…amin.:
    Balas
  • 71. rika  |  Oktober 31, 2011 pada 5:04 am
    @zion: situ baca2 dulu tentang sejarah Islam, lbh bagus lagi baca Qur’an. Islam itu turun pertama kali di arab, lalu disebarluaskan ke seluruh dunia. Bukan artinya Allah itu tuhannya orang arab. dangkal banget kalau jadi sgitu aja pemikirannya. makanya, sekali lagi, baca sejarah Islam di dunia dong!! itu sejarah bukan ditulis sama mbahmu, jadi ga sembarangan. Sebenarnya saya jd kasihan sama situ, orang tua situ jg pasti ga paham agama, makanyasitu dikasih nama zion, atau justru situ keturunan yahudi (lbh serem lg free-mason?), makanya situ ga dapat ajaran yg cukup tentang agama (Islam). Situ kyknya lbh ke pnganut paham pluralisme, bahwa semua agama itu baik, yg penting percaya adanya tuhan. hati2 paham itu pada akhirnya membuat situ justru tidak percaya tuhan, sebab ga jelas yg dsembah siapa (pokoke tuhan), dan paham itu jg mengajarkan selama ga ganggu hak orang lain, apa saja sah, termasuk maksiat, sperti layaknya orang islam yg mengaku moderat atau liberal. Islam ya Islam, dengan sgala sejarah dan kemajuan jaman, tidak berubah atau disesuaikan dgn kmajuan zaman, justru kemajuan zaman yg hrs dsesuaikan dgn syariat Islam.
    Balas
    • 72. pria pendiam  |  Januari 23, 2012 pada 6:18 am
      yalah tu…………………….
      Balas
  • 73. siwi  |  November 15, 2011 pada 12:22 pm
    maaf ya boleh numpang koment..,,
    emmmm,,, tokoh2 dari islam mana ya ?????
    hnya teuku umar saja
    padahal saya sangat membutuhkan nya looo
    Balas
  • 74. bambang suhono  |  November 25, 2011 pada 2:21 pm
    kalo saya berpendapat, orang yg mengaku islam saat ini, banyak terjebak pada ajaran syariat nya saja. tolong ditengok jauh kebelakang…sebelum njeng nabi MUHAMMAD SAW mendapat wahyu, berupa perintah SHOLAT, njeng nabi mencontohkan pentingnya penataan AQIDAH / AKLAQ. karena kita hanya mementingkan/menataati berupa kewajiban,..tanpa kita resapi pentingnya hakikat/makna SHOLAT itu sendiri. sholatnya pada “top’ tapi pada kenyataannya, AQIDAHnya sangat minim, marilah kita tingkatkan AQIDAH yg benar2 menggambarkan seorang muslim yg sesungguhnya
    Balas
  • 75. iky  |  Desember 19, 2011 pada 6:32 am
    jngan sia siakan hidup ini :D
    Balas
  • 76. iky  |  Desember 19, 2011 pada 6:38 am
    :-t
    Balas
  • 77. iky  |  Desember 19, 2011 pada 6:39 am
    =))
    Balas
  • 78. iky  |  Desember 19, 2011 pada 6:40 am
    :) ]
    Balas
  • 79. iky  |  Desember 19, 2011 pada 6:40 am
    :) )
    Balas
  • 80. iky  |  Desember 19, 2011 pada 6:41 am
    =((
    Balas
  • 81. Reni rahmawati  |  Januari 6, 2012 pada 10:49 pm
    Pingin tau sejarah islam secara spesifik di daerah husus jawa barat
    Balas
  • 82. malaysia  |  Januari 15, 2012 pada 9:39 am
    Hmmmmmmm…. setelah dibaca-baca, ada manfaatnya juga.
    kalau soal agama jangan diperdebatkan, jangan dicaci maki, jangan katakan ini ajaran yang salah..
    ” Untukmu agamamu ^_^ untukku agamaku ^_^ ”
    jika yakin akan kepercayaan sendiri silahkan.. saudara jangan salahkan kepercayaan orang lain, saya hargai pendapat anda tentang kritikan untuk islam, yang jelas kami penganut agama islam tidak ada yang dipaksa dan terpaksa, kami semua telah memilihnya dengan nurani kami.
    terimakasih dan selamat sejahtrah didunia ini, semoga kita bertemu diakhirat nanti dalam penjelasan fakta sebernarnya yang tidak ada bantahan dan kritikan dari lidah para manusia ^_^
    Balas
  • 83. pria pendiam  |  Januari 23, 2012 pada 6:19 am
    yupppppppppppppzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz……………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Balas
  • 84. dediponky  |  Januari 23, 2012 pada 8:19 am
    Info yang bermanfaat minta izin copi ke fb y Gan…
    Balas
  • 85. Muhammad faishal ghiffari  |  Januari 27, 2012 pada 11:59 am
    Sangat bagus karena mempelajari agama denan benar
    Balas
  • 86. egy poetra  |  Februari 2, 2012 pada 4:13 pm
    mudah2han hati sang pembuat sama dengan buatan yang sangat bagus ini. amin
    Balas
  • 87. gus iful  |  Februari 8, 2012 pada 1:33 pm
    siippppp stuju
    Balas
  • 88. padewan:betara kalla  |  Februari 8, 2012 pada 10:19 pm
    salut banget dengan trhead diatas…truzzz numpang tanya,pak haji kok lempar jumroh?…apa gak takhayul tuh?,trussss…..kok penyebarannya islam lewat berdagang melulu dari saya kecil sampai gede?…….apa gak ada greget buat kalian untuk mengkaji islam?….soalnya aku nyesel banget dengan status agamaku dari orang2 arab yang biadab,bondet,dan kayak tahi kuda…..o ya,klo mau ke sorga lewat mana yach? soale aku males klo cuma di dongengin doang….trus kayaknya berlebihan dech klo membahas yang namanya sorga dan neraka melulu,padahal islam yang menjanjikan…tapi kok penyebarannya lewat pembantaian massal dan menduduki kerajaan serta budaya orang?…ahhh aku muak dengan ajaran konthol ini….belum pernah mati kok ngajarin sorga neraka? itu namanya kalian diajak berfantasi yang berorientasi pada kebodohan-kebodohan kalian untuk ikut2an {nyemplung}SUMUR bebarengan gitu dechh….MAU DEBAT? TANYA KENAPA?
    Balas
  • 89. aqmal  |  Februari 16, 2012 pada 1:29 am
    makasih atas infonya, ini sejarah yg harus kita tau sebagai seorang muslim yg bermukim di indonesia,,
    Balas
  • 90. eny usfiana  |  Februari 25, 2012 pada 2:16 pm
    Alhamdulillah aku termasuk orang islam..
    Balas
  • 91. Gusti Ngurah Suwantara  |  Maret 3, 2012 pada 5:44 am
    Salam sejahtera semua rekan rekan semua yang merupakan keluarga besar bangsa indonesia. Kita berbeda beda agama,kita berbeda kepercayaan jangan saling mencaci dan menghina agama yang lainnya.Saya yakin semua agama mengajarkan kebaikan baik bertutur sapa,berprilaku yang baik.Jadi jangan pernah saling menghina agama dan kepercayaan orang lain.Semboyan bangsa indonesia adalah berbeda beda agama,suku,ras dan kepercayaan tapi tetap satu juga.Mungkin perlu kita renungkan bersama bahwa kalau kita memang UMAT BERAGAMA agama apapun itu cerminkan bahwa kita BERAGAMA bukan saling menghina.Kalau ingin menjelaskan sejarah agama di perbolehkan tapi dengan adanya bukti bukti yang kongrit dan ajukan ke department agama jangan bertindak sendiri apalagi berprilaku seperti Umat Tidak Beragama.Apakah di KTP saja beragama ? dan prilaku tidak Beragama ? Percuma.Demikian dari saya.
    Gusti Ngurah Suwantara
    Balas
  • 92. syarifatun  |  Maret 13, 2012 pada 6:26 am
    syukron…
    Balas
  • 93. mustofa adji  |  Maret 21, 2012 pada 3:15 am
    berbagai suku bangsa hanya satu indonesia………
    Balas
  • 94. bramasti azzam wicaksono  |  Maret 21, 2012 pada 3:45 am
    salam sejahtera bagi smua…….mari sejenak kt renungkan,sebenarnya apa tujuan manusia memeluk agama?n apakh tuhan hanya mengenal satu agama sj?????menurut aq pribadi TIDAK…TUHAN mempunyai sifat MAHA…….dlm artian segala2nya n TUHAN tdk pernh membeda2kan antara suku golongan agama n ras,smua sama,n yg membeda2kan antara satu sm lain bukanlah TUHAN melainkan golongan kt masing2,adanya agama karena moral umat manusia sdh tdk beraturan lg…..jd fungsi dr agama untuk apa…..memperbaiki MORAL
    Balas
  • 95. bramasti azzam wicaksono  |  Maret 21, 2012 pada 4:01 am
    kalau kt sdh faham dgn apa sbnrnya tujuan agama,jd buat apa di perdebatkan,,,,,,,,mari kt rasakan sj sama2,kiranya bangsa ini makmuran mana zaman dulu masa KERAJAAN MAJAPAHIT sebelum bumi pertiwi bener di kuasai islam atau sekarang setelah islam mendarah daging penghuni bumi pertiwi ini…….?n jawabanya ada di hati paling dlm kawan2 sendiri
    Balas
  • [...] Mei 11, 2007 at 10:46 pm 93 komentar [...]
    Balas
  • 97. asbikul  |  Maret 25, 2012 pada 2:50 am
    tolong jelaskan mazhab syafii !
    Balas
  • 98. fauzy  |  April 1, 2012 pada 12:43 am
    saya sekarang mengetahui sejarah islam ke negara kita
    Balas
  • 99. Ari iswanto  |  April 11, 2012 pada 8:13 am
    sejarah islam ini memang perlu disampaikan kepada generasi muda skrg, krn bnyak anak bangsa ini yang tidak mengetahui tentang sejarah islam n masuknya islam k INDONESIA,,,,tolong ditmbah lge penjelasannya !!! thank’s
    Balas
  • 100. hafidz  |  April 12, 2012 pada 9:12 am
    sedot gan
    Balas
  • 101. wahyu sukarno aji  |  April 22, 2012 pada 11:33 am
    wowbagus juga
    Balas
  • 102. muhamad rizki yanto  |  April 24, 2012 pada 12:39 pm
    allah huakbar
    Balas
  • 103. putra  |  Mei 4, 2012 pada 7:20 pm
    alhamdulillah jadi tau q setelah baca sejarahny?
    Balas
  • 104. sharon yalla  |  Mei 13, 2012 pada 3:00 am
    gak ada bagus juga nih cuman ginian para nih
    Balas
  • 105. hamid  |  Mei 29, 2012 pada 3:31 pm
    Bagus…tapi peran wali songo koq tidak dijelaskan yah?
    Balas
  • 106. umar  |  Juni 3, 2012 pada 8:41 am
    zion harefa kamu bodoh sekali
    Balas

Tinggalkan Balasan

 

Mei 2007
SSRKJSM
« Apr Jun »
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031 

Tulisan Terkini

a

Blog Stats

  • 487,027 hits



Tidak ada komentar:

Posting Komentar